Berita

ARSO-Pemda Keerom bekerja sama dengan Yayasan Gapai Harapan Papua dan Unicef Papua telah meluncurkan program 1.000 Jamban dalam rangka Percepatan Stop Buang Air Besar Sembarangan sebagai upaya mencegah stunting di Kabupaten Keerom.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan dalam mencegah stunting.
Kegiatan peluncuran ini dipimpin langsung oleh Bupati Keerom Piter Gusbager dihalaman Kantor Bupati Keerom, Kamis (19/10).
Dalam laporan Direktur Gapai Harapan Papua Evxeksi Erianto mengatakan program 1000 jamban adalah program nasional yang didukung langsung oleh Bupati Keerom. Alasan adanya program ini adalah kesadaran betapa pentingnya kebersihan lingkungan yang sangat penting dilakukan guna pencegahan stanting.
Pihaknya berkomitmen mewujudkan mewujudkan Kabupaten Keerom bebas stop 100 persen buang air besar sembarangan terbaik di Provinsi Papua.
“Kita juga berusaha agar bagaimana Kabupaten Keerom stop Buang Air Besar sembarangan guna menjaga lingkungan Kabupaten Keeeom,”Katanya.
Saat ini ada 23 Kampung di Kabupaten Keerom yang stop buang air besar sembarangan. Pihaknya juga menargetkan ada 68 kampung tahun ini stop buang air besar sembarangan,”Tegasnya.
Yang terpenting dari program ini menurutnya adalah bagaimana mengubah prilaku agar stop buang air besar sembarangan agar terciptanya lingkungan yang bersih di Kabupaten Keerom.
Sementara itu Bupati Keerom Piter Gusbager S.Hut. MUP dalam sambutannya mengatakan Program 1.000 Jamban merupakan program nasional yang didukung langsung oleh Pemda Keerom.
Saat ini, 23 kampung di Kabupaten Keerom sudah stop buang air besar sembarangan. Pihaknya menargetkan 68 kampung pada tahun ini harus stop buang air besar sembarangan.
Program ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar stop buang air besar sembarangan sehingga tercipta lingkungan yang bersih di Kabupaten Keerom.
Tanpa dukungan dari para kepala kampung, program ini mustahil berjalan dengan baik. Oleh karena itu, Bupati Keerom meminta para kepala kampung untuk menyukseskan program 1.000 Jamban. Para kepala kampung memiliki peran penting dalam memastikan masyarakatnya stop buang air besar sembarangan.
OPD terkait harus memprogramkan hak-hak dasar masyarakat dalam bidang kesehatan. Selain itu, kampung-kampung juga harus memiliki inovasi yang disesuaikan dengan kebiasaan masyarakat lokal.
Dalam pelaksanaannya, program ini akan bergandengan tangan antara Pemda Keerom, Gapai Papua, dan Unicef Papua. Dengan kerjasama ini, stop buang air besar sembarangan akan terwujud sehingga lingkungan Kabupaten Keerom menjadi lebih sehat.
“Target akhir dari program ini adalah 100% masyarakat Keerom akan buang air besar di jamban. Saat ini baru 23 kampung yang taat buang air besar sembarangan dan tahun ini ditargetkan 60 persen kampung di Keerom sudah membuang air besar dijamban dan sisanya 40 persen dilakukan di Tahun 2024″Tegasnya.
Dalam rangka mencapai target tersebut, perlu adanya dukungan dari tokoh masyarakat, agama, dan lembaga lainnya guna mengkampanyekan stop BAB sembarangan. Kepala kampung juga harus mengambil peran yang lebih aktif dalam mendorong masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam program 1.000 Jamban.
“Dengan adanya program ini, diharapkan Kabupaten Keerom bisa menjadi contoh dalam upaya mencegah stunting dan menjaga kebersihan lingkungan,”Katanya.(gin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close Search Window