Berita

Dibawah Tema ‘Kader Cerdas Stunting Tuntas’, sebanyak 185 kader Posyandu se-Kabupaten Keerom mengikuti kegiatan Jambore Posyandu se Kabupaten Keerom. Kegiatan dilaksanakan selama 2 hari (27-28/10/23) di MIN Negeri Arso, Kampung Jaifuri, Distrik Skanto.

Kegiatan pembukaan dilaksanakan pagi tadi, dan dibuka secara resmi oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP. Kegiatan dibuka ditandai dengan devile kontingan peserta Jambore Posyandu yang berasal dari 11 Distrik dilanjutkan dengan pemukulan tifa dan pengalungan tanda peserta.

Bupati Keerom, dalam sambutannya menuturkan menyampaikan agar Kabupaten Keerom memiliki generasi muda yang memiliki postur dan tubuh yang sehat baik jasmani maupun rohani dan memiliki wawasan dan kecerdasan, maka pencegahan stunting harus dilaukan.

Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP saat dalam sambutan


“Pemerintah pusat melalui menteri kesehatan telah mencanangkan pelayanan kesehatan terintegrasi dan Kabupaten Keerom adalah salah satu dari sekian kabupaten di Indonesia yang mendapat penghargaan dari menteri kesehatan karena UHC. Bahkan beberapa puskesmas di kabupaten keerom menjadi contoh pelayanan kesehatan primer,’’ujarnya

Untuk itu ia berharap kegiatan Jambore Kader Posyandu juga mengarah kepada kesehatan perempuan, karena perempuan Keerom harus sehat agar generasi juga sehat. Karenanya untuk menjaga semangat para kader Posyandu maka Pemerintah Kampung diminta untuk memberikan perhatian seperti pemberian Insentif, dan lainnya.

Sementara itu Ketua TP- PKK Keerom, Ny.Angela TH Frank Gusbager, ST., dalam sambutannya mengatakan bahwa posyandu merupakan upaya pemerintah untuk memudahkan masyarakat indonesia dalam memperoleh pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Ketua TP- PKK Keerom, Ny.Angela TH Frank Gusbager, ST.


Tujuannya ialah mencegah peningkatan angka kematian ibu dan anak serta bayi,
Kematian pada saat kehamilan atau persalinan atau setelahnya.

Disinilah Posyandu tempat pemberdayaan bagi masyarakat berbeda dengan Puskesmas yang memberikan pelayanan setiap hari, Posyandu memberikan pelayanan 1 kali dalam 1 bulan.

Dinas Kesehatan Bekerja sama dengan TP PKK Keerom sehingga menggelar kegiatan Jambore kade Posyandu.

Sesuai dengan tema hari ini, Stunting adalah salah satu masalah kesehatan di indonesia yanh hari ini cukup serius. Stunting merupakan masalah kesehatan bagi pertumbuhan bayi yang biasa dikenal dengan gagal tumbuh.

“Gagal tumbuh biasanya dipengaruhi karena bayi atau anak kekurangan gizi maka perlu adanya upaya yang nyata untuk menanggulangi stunting salah satunya ialah intervensi pada 1000 hari pertama kehidupan bagi bayi hingga usia 6 tahun, Juga sosialisasi pemberian asi ekslusif bagi bagi bayi sampai dengan usia 6 bulan dan pemberian makanan bergizi”, ujarnya.

Ketua PPK juga mengakan bahwa Jambore kader posyandu dibuat dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan para kader karena peran kader sangat penting, kaderlah yang memahami kondisi dan kebutuhan masyarakat khususnya ibu, bayi dan anak.

“Kader sebagai pendamping dan pembimbing harus bisa memahami berbagai macam persoalan ibu dan bayi”, ungkapnya.

Ia juga menjelaskan bahwa angka stunting sampai dengan tahun 2023 di kabupaten Keerom mencapai 441 bayi. Untuk ia meminta semua kader dan semua pihak untuk bersama menekan angka stunting.

Turut hadir, Kepala distrik Arso, kepala distrik Skanto, Kepala Distrik Arso Barat, kepala distrik Arso Timur, dan lainnya.

sumber : https://www.lintaspapua.com/lintas-keerom/65510664446/bupati-keerom-buka-jambore-posyandu?page=2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Close Search Window