KEEROM – Mendengar Kepala Puskemas (Kapus) ada yang meninggalkan tempat tugas tanpa berkoordinasi dengan dirinya, Bupati Keerom, Piter Gusbager, Shut, MUP, menjadi gusar. Maka ia pun telah memerintahkan Kepala Dinas Kesehatan Kab Keerom, untuk segera mencobot pejabat kapus yang dimaksud.
Dihadapan PLT Kadinkes Keerom, Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager langsung mencopot Kepala Puskesmas (Kapus) Milki, Distrik Towe Kabupaten Keerom yang dinilai lalai dalam mengambil keputusan.
Pasalnya, semua Tenaga Kesehatan (Nakes) di Puskesmas Milki tinggalkan tempat tugas. Usut punya usut, ternyata Nakes ini terpengaruh dengan situasi penyerangan KKB di Kabupaten Pegunungan Bintang beberapa hari lalu.
Dalam kesempatan sebelumnya Bupati Piter Gusbager mengakui sangat terkejut setelah mendengar informasi, semua nakes di Puskesmas Milki ditarik ke kota tanpa kordinasi ke kepala daerah (Bupati) sebagai pembina kepegawaian di kabupaten Keerom.
“Kapus Milki memerintahkan Nakesnya meninggalkan tempat tugas, padahal situasi di sana masi sangat kondusif. Bahkan saya suda berkomunikasi dengan semua tokoh adat dan tokoh masyarakat bahwasanya di Milki aman-aman saja,” ujar Piter Gusbager.
Lanjut orang nomor satu di Kabupaten Keerom itu, hal ini akan menjadi pelajaran bagi puskesmas yang lainnya di seluruh Kabupaten Keerom. “Kalo ada persoalan yang masih bisa dikordinasikan ya harus dikomunikasikan terlebih dahulu, jangan ambil keputusan sendiri apalagi meninggalkan tempat tugas, seolah-olah ada situasi yang luar biasa,” tegasnya.
Piter Gusbager menambahkan bahwa, dirinya juga sudah banyak terima laporan dari masyarakat terkait Puskesmas Milki dan semua puskesmas di Kabupaten. “Saya ambil keputusan, Kepala Puskesmas Milki harus diganti segera, kasian masyarakat yang tidak mendapatkan pelayanan,” tegasnya.
Kepada Nakes yang sudah ditarik dari Milik, Bupati perintahkan untuk segera kembali. “Saya tunggu dalam minggu ini, jika tidak balik maka saya akan tahan semua hak-hak mereka,” bebernya.
Bupati menegaskan, tidak boleh ada kepetusan yang menggangu pelayanan, yang nanti akan menimbulkan persepsi seolah-olah situasi di Keerom tidak aman. “Situasi di Kabupaten Keerom ini aman, jangan buang isi yang bisa membuat masyarakat jadi resah. Karena semua pihak menjaga Keerom ini,” tutupnya. (ariefnugroho/verrycrisbiantoro/lintaspapua.com)
1 Comment
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.
Add Comment